"Hey! Ojo ngalamun!", suara Ibu mengembalikan fokusku. Aku tersenyum. Simpul. Barang terakhir sudah aku masukkan daritadi, sebenarnya. Buru-buru aku lakban dus besar di hadapan. Mendorongnya sedekat mungkin dengan pintu depan. Di sana, sudah menunggu supir truk angkut barang.
Selagi bisa, aku memanjakan mata melihat tiap sudut rumah. Mengingat tiap detail kejadian yang pernah ada di sana. Kasat mata terlihat, garis-garis pendek horisontal, menjulang di salah satu dinding ruang keluarga. Kudekati. Ada tanggal di tiap stripnya. Aku mengatur posisi. Berdiri tegap membelakangi strip-strip itu. Sekali lagi, aku mengukur tinggi. Untuk terakhir kali.
0 komentar:
Posting Komentar