Gelap. Gerah. Pengap.
Dari sosial media, tersiar kabar pemadaman listrik berjamaah ini masih akan berlangsung hingga pagi. Sedangkan lilin terakhirku sudah amblas dari tadi. Itu artinya, aku harus ikhlas terjebak pekat. Terpaksa mencoba terlelap dalam gelap. Yang sialnya, bukan keahlianku.
Setelah lelah guling kanan-kiri, aku kembali terlentang. Menatap langit-langit kamar. Samar terlihat, bohlam lampu di atas sana. Mati. Seperti jiwa tanpa asupan doa. Seperti manusia hilang imannya. Ya. Seperti itu. Yang semoga bukan aku.
0 komentar:
Posting Komentar