Palsu

Mudah saja melakukannya. Meskipun tanpa berlatih. Tapi terus ku lakukan. Berulang kali. Bertahun lamanya. Mungkin saja seumur hidupku. Ya, mungkin aku memang tersistem seperti itu. Sejak dulu, otot di sekitar bibirku seperti ter-default. Tak peduli bagaimana rasa di dalam hati, mimik mukaku akan seperti ini. Tersenyum. Selebar mungkin. Tak lupa, menggerakkan otot di sekitar mata. Membuat mataku seolah ikut 'tersenyum'.

Orang lain mungkin bisa saja berpura-pura menggerakkan otot bibir. Membentuk lengkung huruf U. Tapi, otot mata jarang bisa ditipu. Mungkin dia memberi pengecualian padaku. Penebar senyum palsu.